Sebagai seorang Muslim kita pasti mencintai Rasulullah, karena terlampau banyak kemuliaan yang beliau miliki. Beliaulah yang tiada pernah lelah menyebarkan Islam, hingga manusia bisa keluar dari gelapnya Kejahiliyahan, hingga kita bisa menikmati manisnya Islam.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW berkata: “Laa yu’minu ahadukum hatta akuna ahabba ilaihi min waalidihi wa waladihi wannaasi ajma’in,”. Yang artinya: “Tidak sempurna iman seseorang dari kalian sampai diriku (Rasulullah SAW) lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia,”
Sebagai bentuk cinta Rasul ini, pada hari Sabtu 15 Oktober 2022, YIM Malang bersama Komite dan Forum Orangtua Siswa/i mengadakan acara GEBYAR CINTA RASUL.
Gebyar Cinta Rasul
Hujan di pagi hari kian menambah keberkahan acara di hari itu, siswa/i dan wali siswa berdatangan menembus dinginnya pagi hari, tanpa terhalang oleh gemericik gerimis di pagi hari. Semua berbahagia menyambut GEBYAR CINTA RASUL, sebagai bukti cinta pada sang Uswatun Hasanah.
Alunan nada dari Tim Hadrah Baitul Ghany turut menambah semarak pagi hari, lalu berlanjut dengan alunan Ayat Suci Al-Quran yang dibacakan oleh Ananda Cinthya Rahma dari Sekolah Tahfidz Anak Insan Mulia (STAIM).
Acara ini berlanjut dengan penampilan dari PAUD IT Insan Mulia, ananda tampak percaya diri mengajak peserta untuk mengingat keagungan Rasulullah. Tidak mau kalah dari adiknya, kakak-kakak dari SDIT Insan Mulia menambah semarak acara ini dengan pagelaran Drama yang menceritakan tentang Raja Abrahah yang ingin menghancurkan Ka’bah tetapi porak-poranda oleh pasukan Burung Ababil yang melempar mereka dengan kerikil dari Neraka. Kisah ini bertepatan dengan Tahun Kelahiran Nabi Muhammad, hingga dinamakan tahun kelahiran beliau sebagai Tahun Gajah.
Santunan Anak Yatim dan Dhuafa
Rasulullah sangat mencintai Anak Yatim, Dalam kitab Durratun Nashihin, Syekh Utsman bin Hasan bin Abmad as-Syakir al- Khuwairy menjelaskan, hadis riwayat Anas bin Malik tentang Rasulullah yang menjumpai seorang anak yatim yang bersedih ketika hari raya.Singkat kisah, Rasulullah kemudian merawat anak yatim tersebut dengan penuh kasih sayang.
Rasul membawa anak yatim itu pulang dan memberikannya pakaian, makanan, dan menghias serta memberinya wewangian. Sehingga, anak yatim tersebut senang dan bangga karena mendapatkan kasih sayang Rasulullah dan keluarganya. Setelah Rasulullah wafat, anak yatim tersebut diasuh oleh sahabat Abu Bakar.
Rasulullah SAW pun telah memberi tahu tentang keutamaan mengasihi anak yatim. Seperti dalam Musnad Ahmad terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan Abi Umamah, yang menjelaskan tentang balasan bagi orang yang berbuat baik kepada anak yatim. Dalam hadis itu rasul menyebutkan bahwa orang yang berbuat baik pada anak yatim akan bersama rasul di surga dengan dekat dua jari.
Oleh karena itu, Panitia Gebyar Cinta Rasul juga mengadakan open donasi kepada seluruh warga YIM Malang yang telah disalurkan kepaada Anak Yatim dan Dhuafa. Alhamdulillah para wali Siswa/i menyambut hangat seruan ini dan ikut berpartisipasi dalam pengumpulan donasi, hingga terkumpul sejumlah Rp 8.000.000 yang telah kami salurkan kepada 9 Anak yatim/Piatu dan 23 Dhuafa dari lingkungan Sekolah dan warga sekitar Sekolah.
Pembacaan Kitab Sirah Nabawiyah
Acara ini berlanjut dengan pembacaan kitab Sirah Nabawiyah yang ditulis oleh syekh Abdurrahman Ad-Diba’i
Puncak acara ini adalah Mau’idotul Hasanah (Kajian) dari Dr. K.H. Helmi Muhammad SE. M.M
Seluruh Kegiatan Gebyar Cinta Rasul ini kami lakukan agar ananda siswa/siswi YIM Malang selalu ingat dengan sosok Nabi Muhammad, menjadikannya Idola dan teladan. Menjadikan Sunnahnya sebagai jalan hidup, dan selalu bersemangat mengikuti jejak langkah beliau.
Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam terselenggaranya acara ini, semoga ini menjadikan kita layak diakui Ummat Rasulullah dan mendapatkan Syafaatnya di Akhirat Kelak.